Selasa, 08 Januari 2019

Ternak Kroto

TERNAK KEROTO
BUDIDAYA SEMUT RANGRANG


Apakah Anda pernah mendengar Kroto? Para pecinta burung pasti sudah tidak asing lagi dengan Kroto karena merupakan makanan burung bakalan selain itu kroto biasa dijadikan sebagai ekstra food penambah stamina sebelum kontes. Kroto atau yang lebih dikenal dengan telur semut rangrang belakangan ini semakin banyak dicari. Hal ini dikarenakan para pecinta burung kicau semakin hari semakin banyak dan membutuhkan Kroto sebagai pakan burung kicau mereka.
Kebayang kan jika ketersediaan kroto di alam menjadi semakin langka. permintaan pasar yang semakin tinggi maka akan mengakibatkan kroto menjadi barang yang sangat mahal untuk mengantisipasi hal tersebut alangkah baiknya jika kita bisa membudidayakanya sendiri selain untuk pakan hewan peliharaan ternak semut rangrang juga akan menjadi lahan bisnis yang sangat menguntungkan. 
Berternak semut rangrang untuk menghasilkan kroto memang gampang-gampang susah. Faktor kelembapan udara, intesitas cahaya dan lainnya juga harus dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya.
Sebab kalau tidak, kroto ini akan stress dan ngambek sehingga tidak mau bertelur. Akibatnya hasil panen akan jauh dari harapan.

1. Menyatukan Koloni Semut
Ini adalah bagian tersulit karena pada dasarnya semut hidup berkoloni. Kalau Anda mencampurkannya langsung sudah dipastikan nanti bisa saling berkelahi dan ujung-ujungnya mati lagi.
·         Dalam hal ini Anda harus menyiapkan setidaknya rak dua tingkat.
·         Setelah itu, tinggal ambil bibit semut di alam dan masukkan semua koloni ke dalam karung.
·     Sesampai di rumah, buka ikatan dan kebaskan bagian atas sambari menggulung bagian  atas supaya lebih pendek.Tujuannya agar nanti lebih mudah saat menumpahkan semutya.
·    Saat bagian atas karung diketuk dan semut mulai panik, tumpahkan semut ke bagian rak atas.
·     Setelah itu, gedor lagi rak tempat Anda menumpahkan semut supaya semut lama juga ikutan panik.
·    Cara ini sangat efektif untuk mengurangi perkelahian antar koloni. Misal Anda melihat mereka berkelahi, cukup tiup saja sampai bubas. Atau boleh menggunakan semprotan.
·         Setelah itu, biarkan koloni ini bersatu selama satu hari, baru buka sarang kroto alami esok harinya.
2. Mempelajari Karakter Semut
Semut rangrang menyukai makanan berprotein tinggi seperti Jangkrik. Saat Anda sedang membuka usaha budidaya ternak kroto tidak perlu repot mencari makanan semut. Cukup buatkan air gula sesekali.

Ini berguna untuk menghasikan kroto berkualitas tinggi. Ingat, penambahan air gula bukan dimaksudkan untuk memancing semut agar lekas bertelur.
Kualitas telur semut dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain:
·    Intensitas cahaya – buatlah lokasi pengembangbiakan yang mendekati gelap. Selain itu, jauhkan pula lokasi usaha budidaya ternak kroto dari lalu lalang. Misal budidaya pakai toples, setelah memberi makan, langsung saja tinggal. Jangan rubah-rubah posisi toplesnya.
·     Suhu harusnya 34 C < Suhu> 28 C. Jika tidak memenuhi kriteria ini, ditakutkan semut tidak akan bisa berkembang.
·       Sirkulasi udara harus bagus.
·    Kelembapan harus stabil. Bila terlalu kering, coba lakukan pengembunan di pagi hari dan malam hari.
3. Memindahkan Calon Ratu
Tidak hanya lebah yang punya ratu, semut pun juga punya. Cirinya bisa dilihat dari bentuk badan yang besar, bersayap dan sering berjalan sendiri. Ratu ini boleh dikarantina dan dipisahkan dengan koloninya.
Jangan lupa berikan ratu beberapa teman semisal satu sendok agar tidak dibantai. Jika selama satu bulan masih akrab, tambahkan lagi satu sendok. Kalau sudah sekitar 6 bulan, ratu ini mulai bertelur.
Warnanya mirip mentega. Kalau Anda sudah bisa pintar merawat ratu, kemungkinan besar nanti gampang untuk masalah lainnya.

Bagaimana Cara Mencari Bibit Kroto Terbaik?

Banyak orang mencari bibit semut rangrang dari alam. Nah, bila Anda mencarinya di Alam, setidaknya ada 10 lebih sarang yang dikoleksi. Harapannya adalah pembentukan koloni sukses. Ingat, tidak semua bibit ini bisa menghasilkan kroto.

Itulah sebabnya mengapa lebih banyak orang jual bibitnya dari pada krotonya. Karena lebih mudah. Kecuali Anda membeli bibit 300 toples, kemungkinan besar Anda bisa panen menghasilkan kroto di awal usaha budidaya ternak kroto.
Lihat Juga :

Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar dengan bijak